Kamis, 13 Mei 2010

Ketertarikan Musriyatun pada novel Habiburrahman el shirazy

Novel terakhir yang kubaca adalah Bumi Cinta kubeli saat di kotaku Kota Pekalongan menggelar event Pameran Buku. Novel setebal 546 halaman ini kuselesaikan kurang dari 24 Jam. Dengan rasa penasaran pada setiap karyanya, aku membaca mulai pukul 21.30 hingga pukul 03.00 tentu saja diseling kewajiban sholat dan kewajiban lainnya. Mataku sampai pedas tapi hatiku tak terpenuhi jika belum selesai. Maka, kulanjutkan paginya dan berakhir pada pukul 16.00 novel pun terselesaikan. Tuntas rasanya rasa penasaranku pada karya Habiburrahman yang terakhir ini.

Hal yang paling membuatku tertarik adalah dia selalu menyuguhkan tokoh yang cerdas sekaligus tangguh seperti kali ini adalah tokoh Ayas.
Selain itu hal lain yang kusukai ada ilmu tentang ketuhanan yang dibeberkan di sana yang tentu saja bagiku lebih menguatkan keimananku yang kadang naik turun seperti manusia lain biasanya. Seperti pada paparan novelnya di halaman 204-205. Tokoh Ayas memberikan alasan yang bisa menjungkirkan pandangan tokoh Katholik Doktor Anastasia Palazzo yang menganggap orang Islam itu bodoh karena menyembah batu persegi empat yang disebut ka'bah. Jawaban tokoh Ayas sangat mengena dan membuat orang pandai ilmu itu merasa diri tahu bahwa ia salah pemikirannya tentang hal itu. Demikian kutipannya:

"Ka'bah sesungguhnya hanyalah kiblat, yaitu arah di mana kaum Muslim menghadapkan wajahnya ketika sholat. Jadi ketika sholat seorang muslim sama sekali tidak menyembah Ka'bah yang tak lain adalah batu persegi empat. Sekali lagi tidak. Yang disembah seorang Muslim hanya Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang diikrarkan seorang muslim pertama kali masuk Isalam adalah aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah."
Seorang muslim, rukuk dan sujud hanya karena Allah.

"Tujuan sholat menghadap ke arah yang sama , yaitu ke arah ka'bah adalah untuk menyatukan umat Islam di manapun berada. Jika tidak disatukan kiblatnya, umat Islam akan susah melaksanakan sholat berjamaah. Dalam satu masjid nanti orang bisa menghadap ke arah yang berlainan. Ibadah sholat jadi tidak khusuk. Persatuan tidak mudah tercipta.

"Demi menyatukan umat Islam di seluruh penjuru dunia, Allah memerintahkan umat Islam menghadap Ka'bah ketika sholat."

" Kalau kita baca sejarah dengan saksama, yang menggambar peta dunia pertama kali adalah orang Islam. Orang Islam menggambar peta dunia dengan penunjuk arah selatan menghadap ke atas, sedang arah utara menghadap ke bawah. Dan bangunan Ka'bah berada di tengah-tengahnya. Jadi, dalam pandangan Islam saat itu kabah berada di tengah-tengah peta dunia. Dan ketika para pembuat peta dari barat menggambar dunia dengan cara terbalik, artinya arah utara menghadap ke atas dan arah selatan menghadap ke bawah. Alhamdulillah Ka'bah tetap berada di bagian tengah peta dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar